Showing posts with label Memoar. Show all posts
Showing posts with label Memoar. Show all posts
kita sudah saling mengenal.... berapa lama ya???
Tapi hanya pura-pura kenal. Karena aku tidak pernah sampai mengenalmu secara utuh. Ya, maksudku, kau bukan manusia nyata. Bukan berarti kau hantu atau sosok rekaan imajinasi belaka. kamu itu ada. Kamu itu nyata. Tapi kamu disana, dan aku di sini. Dan kita hanya terhubung pada dunia semu bernama jagat maya...
Satu yang aku ingat adalah, aku bertemu kamu ketika aku berusaha bangkit dari keterpurukan... berusaha mengisi sesuatu yang kosong pada sebagian diriku yang hilang... tanpa tahu dan mengira bahwa akhirnya aku akan menempatkan kamu sebagai pendengar setiaku... mendengar segala keluh kesah, kemarahan, kesedihan yang aku dapati setiap hari... Juga tak pernah berharap kamu akan berkata padaku untuk jangan pernah menyerah, hingga diam-diam aku tersenyum atau pura-pura tersenyum pada setiap kata-kata yang kau berikan padaku...

Kamu..

by on January 24, 2011
kita sudah saling mengenal.... berapa lama ya??? Tapi hanya pura-pura kenal. Karena aku tidak pernah sampai mengenalmu secara utuh. Ya, mak...
Alone?
Really?

Go anywhere alone, enjoying every minute by myself more usually go to somewhere new seeking different atmosphere. Sounds it's common though, but for me it is different. To avoid fatigue, people go somewhere quite to do their 'me-time' ritual. However sometimes they forget and often eliminate the essence of loneliness itself. They still considered the comfort factor as important part of their daily life. They couldn't merge each other with their surround because they don't want to loose exclusiveness. Consequently it affected the 'me-time' ritual to be feel more expensive.

It is sometimes true, but I think, there are other reasons that make the concept of being lonely is different. Walking into a new place, meet new people, learn new situation that different from everyday life... For me, it is the essence of being lonely. Because there is no willingness to understand us more than our own. We can go anywhere, eat, wear clothes, hanging out... Without the urge to debate the purpose itself. Being ourselves at that particular time is the essence of life joy without pretense to be control by neighborhood.

Introspection is the other reason of the concept being lonely. To review our mistakes, try to find a way out that not only through our thoughts, but rather to learn naturally from the environment. On one of my lonely journey, I  met an old lady. She is a fried rice seller where I step by to buy a lunch. We talking a light conversation. Once she thought me a lesson: "I work because a man must work. I was sick when do nothing. Being idled means be friends with the devil. There is always a thing that should be done if you will to look it. The point is, just make yourself useful everyday until you die...." She said as if she was philosophers.

Being closer to people feels like commemorate to the past that had closemouthed me. Alone when mix in that places makes it easier to blend. So, why being so fear to road by yourself. Just enjoy every single step you made.

"We're born alone, we live alone, we die alone. Only through our love and friendship can we create the illusion for the moment that we're not alone."
Orson Welles

I Like Being Alone, Sometime

by on January 07, 2011
Alone? Really? Go anywhere alone, enjoying every minute by myself more usually go to somewhere new seeking different atmosphere. Sounds it&#...
Mungkinkah bisa jatuh cinta pada seseorang yang tidak pernah ditemui sama sekali? Tertambatnya hati pada suatu pelabuhan cinta memang sesuatu hal yang tak terduga. Dan salah satunya melalui dunia maya.

Di jaman internet yang semakin canggih ini manusia sudah bisa memperluas jaringan pertemanannya tidak hanya dengan orang-orang di dunia nyata. Sekarang orang sudah cenderung merasa sudah 'gaul' apabila sudah punya akun di friendster, facebook, myspace, twitter dan lain sebagainya. Bahkan ukuran gaul seseorang bisa dilihat dari jumlah temannya yang ada di jejaring sosialnya, yang pada kenyataannya ebagian besar dari 'teman-teman' virtual itu justru sama sekali belum pernah ditemui di dunia nyata. Sekarang bahkan banyak orang yang sengaja memanfaatkan situs-situs jejaring sosial itu untuk mencari pasangan hidupnya. Dan banyak juga yang berhasil ternyata.

Setiap orang punya gambaran pasangan idamannya. lalu suatu ketika, mungkin saja ketika tengah bersosialisasi di Facebook tanpa sengaja 'bertemu' (tanpa tatap muka) dengan seseorang yang entah bagaimana masuk dalam kehidupan pribadi, dan ternyata 'klop' dengan sebagian dari idaman bawah sadar tadi. Kemudian lama-kelamaan jadi jatuh hati padanya dalam waktu yang singkat. Tepatnya suka pada kesan yang terasa atau tergambar dar apapun yang timbul dari interaksi maya itu.

Proses selaljutnya, adalah menebak dan menarik kesimpulan tentang karakter si dia, maka mulailah imajinasi itu datang. Dan imajinasi itu sangat dipengaruhi oleh keinginan, fantasi dan mimpi diri sendiri. Lambat laun imajinasi itu bisa mempengaruhi terus alam bawah sadar, seolah-olah seperti yang sudah benar-benar kenal baik denga si manusia virtual itu. Parahnya adalah ketika imajinasi itu semakin liar dan tak bisa dikendalikan hingga menganggap si pujaan hati dari dunia gaib itu telah benar-benar menjadi 'pacar' yang nyata.

Mungkin ini sebagaian dari apa yang disebut virtual reality. Tertipu oleh sesuatu yang tidak ada, tertipu oleh imajinasi yang dibangun sendiri. Di dunia maya, orang bebas melakukan peran apa saja. Mungkin saja sosok virtual seseorang di dunia maya bertolak belakang dengan gambaran ia yang sebenarnya. Dan akhir-akhir ini makin marak saja kejahatan yang terjadi akibat terlalu naifnya orang bergaul di internet. Dan kebanyakan korbannya adalah perempuan.

So the point is, ladies, be smart! Always be logical and realistic. Don't be insane by keeping you too attach to something you dramatize yourself.

Pesona Dunia Maya

by on January 02, 2011
Mungkinkah bisa jatuh cinta pada seseorang yang tidak pernah ditemui sama sekali? Tertambatnya hati pada suatu pelabuhan cinta memang sesuat...



Come and go...
Meet and apart...
Away and home...
Found and Lost...
Born and dead...

Every existence seem gather with un-existence as its opponent. When something come into as a beginning, its exclaim its end and maybe also its middle. When we move forward our first step it's mean we already take a far away into the middle, than still keep making a new beginning. Seem like never ending cycle.

And I stand in this crossroad, trying to reckoning which way I must prefer

Should I...
... come or should I go
... meet or should I apart...
... away or should I home...
... found should I lost...
... born or should I dead...
"sad thing in life is that sometimes you meet someone who means a lot to you only to find out in the end that it was never bound to be and you just have to let go". Anonymous


Saya terlahir sebagai 'blasteran' heterozigot hasil persilangan dua galur murni. Bapak saya seorang Jawa aseli, lahir dan besar di Solo. Ibu seorang sunda tulen asal dari Tasikmalaya. Menurut dongeng dari sodara-saodara dari pihak ibu ada sedikit turunan chinese, yang entah dari generasi keberapa. Yang pasti itu menyebabkan ada sebagian dari anggota keluarga kami yang berkulit cerah dan bermata sipit. Salah satunya adalah saya.

Sebagai produk dua kultur -yang berbeda tetapi tetap satu jua- sering saya menemukan hal-hal menarik yang kemudian saya banding-bandingkan antara satu dan yang lainnya. Tapi tidak pernah sampai pada kesimpulan bahwa pihak satu jauh lebih baik dari pihak lainnya. Dan kalau hasil akhirnya saya cenderung menjadi 'sunda pisan' itu tentu saja karena hampir seluruh hidup saya dihabiskan di tanah Pasundan.

Dari kedua budaya ini ada suatu kebiasaan budaya itung-itungan untuk menentukan hari-hari penting seperti hajatan, mendirikan rumah, mencari pekerjaan, dll. sesuatu yang masih sifatnya wajib-dipake-kalo-ga-kualat-lo- baik oleh pihak keluarga bapak maupun ibu. Padahal menurut saya secara rasional semua hari itu baik untuk melakukan hal apapun selama tidak disertai niat jahat. Dan karena punya pemikiran begini ibu saya sering bilang: "Ulah nyarios kitu, pamali" (Jangan ngomong begitu, pamali).

Maka ketika tengah ramai gosip di lingkungan tetangga tentang sepasang tetangga yang rumah tangganya berantakan, saya pun nyeletuk: "...tuh pan, mesing diutang-itung ge angger we buntung...". dan ibu saya pun tak kalah sengitnya membalas: "... ngitung itu sebagian dari ikhtiar..."

Baiklah bunda, saya tidak akan membantah. Bukan soal ini saja yang saling bertolak belakang antara saya denga para tetua keluarga. tak jarang beda pendapat ini menimbulkan konflik orangtua-anak yang sering bikin hati kesal. Dan salah satu topik hangat yang menyangkut diri saya apalagi kalau bukan soal jodoh.

Seseorang pernah bilang bahwa apa yang terjadi pada diri saya saat ini (telat jodo) adalah akibat 'kualat' karena terlalu punya pikiran yang 'mahiwal'. Mahiwal artinya menyimpang, jauh keluar dari aturan mainstream yang dianut umum. Lalu salahkah saya kalau saya menjadi pribadi yang cenderung berbeda? Dan apakah ada jaminan jika saya hidup lebih 'nurut' maka nasib saya hari ini akan sama seperti apa yang dikatakan para tukang itung itu??

Mungkin memang beginilah nasib manusia yang lahir dari kondisi 'menengah'. setengah sunda-jawa. Bukan metropolis tapi ndeso juga kagak. Di rumah konservatif, pergi keluar jadi liberal... Konflik selalu lahir manakala dua kepentingan itu bertemu. Tapi dari setiap pertentangan selalu ada proses adaptasi untuk menemukan suasana yang bisa diterima oleh si aku tapi tetap tanpa mengurangi rasa hormat pada para senior. Cara paling mudah adalah diam jangan banyak membantah namun tetap menjadi diri sendiri. Pada beberapa situasi akan sangat sulit -terutama jika berhadapan dengan prinsip pribadi- tapi itu jauh lebih baik ketimbang berlama-lama perang saudara. Bertengkar dengan orang-orang terdekat itu sangat tidak menyenangkan.

In the end, I like stay in the middle. It feels warmer than being outsider

"Some people think that it's holding on that makes one strong, Sometimes it's letting go." (Anonymous)


Ironi kehidupan adalah kita tidak selalu mendaptkan apa yang diinginkan. Setelah menentukan pilihan pun, keragu-raguan kadang menghadang di depan mata, membayangi hidup seakan ingin memastikan bahwa keputusan yang baru saja dipilih itu salah, tergoda oleh godaan salah atau benar, tidak pernah yakin mana yang tepat.


Katanya, ketika berhadapan dengan membuat sebuah keputusan, laki-laki bisa lebih logis ketimbang perempuan yang sering lebih mengandalkan perasaan. Dalam kasus saya, saya lakukan apa yang pada umumnya perempuan lakukan. Bingung, sedih, marah, kecewa dicampur aduk dalam dada. Pikiran meloncat kesana kemari mengikuti dorongan emosi. Ketika akhirnya hati mulai kelelahan dan menyerah, sisi maskulin saya baru bicara, dan kemudian mambimbing saya untuk segara mulai memilih dengan logika.


Dan pada akhirnya, Saya memang lebih memilih untuk 'menyerah'.


I surrender, but not give up.


Maybe because love is not a must, a win or lose situation, a right or wrong decision, a calculative mathematical stuff or something that is taken for granted. Maybe it's because it's all bout intuition. The victims (whoever that might be) didn't do anything to deserve it.


Well, I hope it's not a denial. I consider as good news for me...


Life is to choose!

Memilih Untuk Menang

by on December 24, 2010
"Some people think that it's holding on that makes one strong, Sometimes it's letting go." (Anonymous) Ironi kehidupan ad...
Jodoh. Dimanakah kamu berada??

Sebenarnya bukan karena masalah kriteria. Saya tidak pernah menerapkan standar yang terlalu tinggi-harus yang ganteng, yang pintar, yang kerjanya di kantor anu, yang duitnya banyak... Setiap jatuh cinta, bukan standar fisik yang membuat hati ini tergetar, tapi lebih sering pada standar 'hati'.

Dan itu justru mempersulit. Standar hati yang saya gunakan adalah perasaan sendiri, yang kadangkala lepas dari logika. Saya tergolong orang yang tidak mudah jatuh cinta. Tapi begitu perasaan itu terketuk, saya akan cinta mati luar biasa pada orang yang saya cintai. Fokus perasaan saya akan tertuju hanya pada satu orang itu dan menutup hati untuk cinta lain.

Bahkan pada seseorang yang saya tahu tidak memberikan harapan yang jelas di masa yang akan datang. Saya dengan relanya 'menunggu', rela bertahan demi untuk mendapatkan sebuah kejelasan, apakah saya akan bahagia ataukah tersakiti. Hingga akhirnya hati ini cape sendiri dan memutuskan untuk 'menyerah'.

Bodohkah saya?? Mungkin memang iya..
Usia saya sudah kepala 3, tapi fikiran masih ABG umur 13...


Marriage is sort of taken as the public declaration of love. It's like standing up in front of your folks and saying, 'Love can work'.

There's something special about having a partner. But obviously, there's also an excitement in the world where I am confused by the darker stuff.
When I learn how couples fall apart, I see reflection of myself in that. You know, it's way easier to break up than to make up.

I respect marriage. A lot of people get together, get divorced, get together....
I think I should get married when I am ready to be in it forever.

I'll definitely get married and I won't get divorced.

On Marriage

by on December 22, 2010
Marriage is sort of taken as the public declaration of love. It's like standing up in front of your folks and saying, 'Love can work...
Rangkaian kata di bawah ini bukan tulisan saya. Saya menemukannya dalam hardisk, yang mungkin dulu saya kopas dari internet. Sumber aslinya tidak tau dari mana. Yang pasti rangkaian 'doa'-nya cukup mewakili apa yang sedang saya rasakan saat ini.

Walaupun terkesan cheesy, tapi saya pengen merepost ini. Maksudnya sih agar blog saya ini terkesan selalu punya postingan baru :D
Ini dia rangkaian kata itu:

Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang pria yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu
Seorang pria yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menauladani sifat-sifat AgungMu
Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa dia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
Seorang pria yang memiliki hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah
Seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikkanku tetapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
Seorang pria yang dapat membuatku merasa bagai seorang wanita ketika berada di sebelahnya
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
Seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Dan aku juga meminta :
Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat pria itu bangga
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMu, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah aku sifatMu yang lembut sehingga kecantikanku datang darimu bukan dari luar diriku
Berikan aku tanganMu sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatanMu sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja
Berikanlah aku mulukMu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMu dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setia hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan "Betapa Besarnya Engkau Karena Telah Memberikan Kepadaku Seseorang Yang Dapat Membuat Hidupku Menjadi Sempurna"
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah tepat pada waktu yang Kau tentukan.
Karena status ngambang itu ganggu banget!

Camkan itu wahai
gebetan tersayang!
:p

Hari itu, dan berhari-hari sebelum hari itu aku punya perasaan tidak nyaman. Seperti menyadari bahwa sesuatu sudah bergeser tidak lagi pada tempatnya namun tidak pernah bisa mengerti apa jelasnya.

Akupun mencari tau. Mengecek kabar seseorang yang kutahu ialah penyebab rasa gelisah itu. Lalu akupun menjadi tahu...

Dia, yang terpisah jauh disana, pulang kembali kerumahnya. Dia pulang hari itu, pagi itu, tepat persis bersamaan waktunya dengan aku mencari-cari kabar tentang dia...

Dia pulang diam-diam tanpa memberitahuku dulu..

Lalu, setelah mengetahui kabar itu, pipi kananku tiba-tiba berkedut-kedut. Sangat keras, sangat nyata hingga aku bisa melihat denyutannya ketika bercermin...

Berhari-hari pipiku berdenyut...
Dan perasaanku, jiwaku berlaku lebih buruk. Hatiku seperti disiram air dingin lalu diseret dan dikurung dalam tempat yang gelap... Aku ketakutan dan kebingungan...

Bahkan hingga hari ini...

Hari ini setahun yang lalu

by on December 10, 2010
Hari itu, dan berhari-hari sebelum hari itu aku punya perasaan tidak nyaman. Seperti menyadari bahwa sesuatu sudah bergeser tidak lagi pada ...
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..


jika ia sebuah cinta.....
ia tidak cantik..
namun senantiasa menarik..


jika ia sebuah cinta.....
ia tidak datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan hati..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba memenangi..

jika ia sebuah cinta.....
ia mungkin tidak suci..
namun senantiasa tulus..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan...

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan.
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan.

Tentang Sebuah Cinta

by on December 07, 2010
jika ia sebuah cinta..... ia tidak memaksa.. namun senantiasa berusaha.. jika ia sebuah cinta..... ia tidak cantik.. namun senantiasa ...
Penggalan artikel berikut dikutip dari sebuah situs islami:

"Terlahir sebagai wanita bukanlah satu hal yang harus disesali, karena justru banyak wanita yang merasa bangga sebagai wanita. Diciptakannya laki-laki karena wanita, atau lebih tepatnya wanita diciptakan karena memang laki-laki akan hidup kesepian tanpa wanita (baca: kasih sayang dan ketentraman). Bahwasannya Allah sangat memahami kebutuhan laki-laki (Adam) akan hadirnya wanita yang bersamanya Allah sematkan kasih sayang, kedamaian dan ketentraman hidup, maka Dia pun menciptakan makhluk yang bernama wanita (Hawwa) yang diambil dari salah satu tulang rusuk lelaki."

Saya wanita.
dan saya sedang mencari lelaki
yang kehilangan salah satu tulang rusuknya
karena 'dibikin' jadi saya

;)

Bersyukur Menjadi Wanita

by on December 03, 2010
Penggalan artikel berikut dikutip dari sebuah situs islami: "Terlahir sebagai wanita bukanlah satu hal yang harus disesali, karena ju...
Aku dengar banyak dari orang-orang. dan aku mengalaminya juga.

Ketikaseorang pria/wanita lajang datang menghadiri acara keluarga, kadangmereka dipojokkan such question such as: "when are you gonna get married?"Its none of their business. Tapi itulah efek samping dari memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat...

I live in the place where everything constructed by what our community telling us. It's sucks...

but what you gonna do???


Familial bondage

by on May 14, 2010
Aku dengar banyak dari orang-orang. dan aku mengalaminya juga. Ketikaseorang pria/wanita lajang datang menghadiri acara keluarga, kadangme...
Whatever you want in life it's yours...Pay the price and take it.."EMERSON


I'm finally here,
stuck in a moment at the end age of twenty something in the era of open mind, pushed by so many facts around marriage. This is the age where I found enough of things. I found that the society has their opinion about a certain age of marriage. Ironically, we found that marriage itself isn't such a favourite thing among the young married one. Yet, the benchmark of what I'am looking for is getting higher and higher.

Shall I move on or enjoy this view for a moment?

Soloist out of tune

by on May 04, 2009
Whatever you want in life it's yours...Pay the price and take it.."EMERSON I'm finally here, stuck in a moment at the end ag...
Rajapolah...
Side of ricefield...

A friend of mine has sent me this Short Message...

"It's somehow better to be alone even when everything in me wants to be with someone" (Henry Rollins)


The place's never been this appropriate,
in here,
i am me....
alone...........


Lonelyness

by on July 02, 2008
Rajapolah... Side of ricefield... A friend of mine has sent me this Short Message... "It's somehow better to be alone even whe...
Aku iri pada kalian para lelaki...
kau ringan melangkah kemanapun pergi...
bagimu tak ada beban untuk selalu memenuhi keinginan orang sekitarmu...
bagimu tak akan malu bila memilih kata hati...
aku perempuan,
kusimpan amarah di dada,
dan hanya bisa meratap terbakar perih

Kanashii no yoru

by on May 30, 2008
Aku iri pada kalian para lelaki... kau ringan melangkah kemanapun pergi... bagimu tak ada beban untuk selalu memenuhi keinginan orang seki...

We're getting old, right ? You guys still talk about Doraemon, whereas kids today talk about Pokemon. We are from the Doraemon generation and they are from the Pokemon generation. Let's see.

The majority of students in universities today were born in 1983. They are called "youth". For them, they have never heard of "We are the World, we are the Children..." And the "Uptown Girl" they know is by Westlife not Billy Joel. For them, they have always been only
oneGermany and only one Vietnam. AIDS exists since they were born. CD exists since they were born. Michael Jackson is already whitened. John Travolta is always round in shape and they can't imagine how this fat guy could be a god of dance.

They believe that Charlie's Angels and Mission Impossible are just new films last year. They can never imagine a black and white screen for a computer. They never know Pac-Man. They can't believe a black and white televison ever existed & they don't even know how to switch on a TV without a remote control. And they never understand how we could go out without a mobile phone when we were still teenagers.

Let's check if we're getting old ...
1. You understand what was written above and you smile.
2. You need to sleep more, until afternoon, after a night out.
3. Your friends are getting married.
4. You are always surprised to see small children playing comfortably with computer.
5. When you see teenagers with mobile phones, you shake your head.
6. You developed more and more feelings about your work. It's now your life.
7. You spend less and less time talking on phone with your friends daily.
8. You meet your friends from time to time, talking about the good old days, repeating again and again all funny stories your experienced together.

Getting Old

by on March 11, 2008
We're getting old, right ? You guys still talk about Doraemon, whereas kids today talk about Pokemon. We are from the Doraemon generatio...

Waktu kecul dulu, saya sering bermain ke kuburan cina TPT Cikadut yang letaknya dibelakang kampung tempat saya tinggal. Hanya tinggal sedikit nanjak, melewati Tempat Pembuangan Sampah Cicabe yang selalu bau, sampailah saya di hamparan pekuburan warna-warni bak kuil-kuil shaolin di film-film silat Cina.

Biasanya kuburan pavorit yang paling sering saya kunjungi adah sebuah monumen yang diberi nama 'Jok Su'. Konon itu adalah kuburan pendiri pabrik BTN yang ada dekat rumahku juga. Pada jaman itu, itulah kuburan paling megah yang ada disana. Sambil membawa bekal nasi, bersma teman-teman, botram di pelataran marmer depan makam di bawah cungkup kuning... ademmm... Selepas itu, kami bermain petakumpet.

Lelah bermain, duduk sambil memandang jauh ke ke depan, ke dataran bandung yang cantik. Pulang ke rumah setelah hari menjelang gelap. Kelelahan dan pasti selalu dimarahi ibu.

People who get nostalgic about childhood were obviously never children.

Bill Watterson (1958 - ),
Calvin and Hobbe


Childhood Playground

by on January 09, 2008
Waktu kecul dulu, saya sering bermain ke kuburan cina TPT Cikadut yang letaknya dibelakang kampung tempat saya tinggal. Hanya tinggal sedik...
Yes, I'm a loner.
I like being alone
sometime.

Sendiri? Beneran? Ya iya,

kemana-mana sendiri, enjoying every minute I spent alone.
Biasanya sih lebih ke pergi ke suatu tempat baru,mencari suasana lain. Sekilas terdengar biasa aja, tapi menurut saya ini beda. Buat kebanyakan orang,mereka lebih memilih pergi ke tempat yang baru dengan tujuan
menghindari kepenatan, seringkali menghilangkan esensi menjadi sendiri itu, sehingga faktor kenyamanan buat mereka menjadi sangat penting, akibatnya ritual itu menjadi mahal.Ada kalanya benar, namun menurut
saya, ada alasan lain yang membuat konsep menyendiri ini beda. Berjalan ke suatu tempat yang baru, bertemu dengan orang baru, mempelajari sikon yang baru dan beda dari keseharian, merupakan inti dari
menyendiri.Karena ngga ada yang mengerti kemauan kita selain kita sendiri. Kita bisa pergi ke suatu tempat, makan, pakai baju, bergaul, tanpa harus menghabiskan waktu berargumen dulu.Menjadi diri kita sendiri pada waktu tertentu itulah esensinya tidak ada kepura-puraan menikmati segala tanggapan dan respon dari lingkungan.
Introspeksi adalah suatu alasan lain dari konsep menyendiri, menelaah kesalahan kita, mencoba mencari jalan keluarnya, yang tidak melulu lewat pemikiran kita, tapi lebih kepada belajar dari alam, dari lingkungan.
Seorang ibu-ibu tua penjual nasi pincuk tanpa dia sadari, pernah memberikan suatu pelajaran... "Aku bekerja karena memang manusia itu harus bekerja. Aku sakit kalau nganggur. Menganggur adalah bersahabat dengan setan. Kerja selalu ada kalau kita mau mencarinya. Jangan mau menganggur, sampai kita mati," katanya seakan ahli filsafat.Kembali ke tempat yang lebih merakyat seperti kembali ke pangkuan masa lalu yang sudah lebih dulu mengakrabi saya. Sendiri berada di dalamnya membuatnya lebih mudah untuk berbaur. Jadi, ngapain takut jalan sendiri, nikmatin aja setiap meter yang dijalanin.

Menikmati sendiri

by on January 04, 2008
Yes, I'm a loner. I like being alone sometime. Sendiri? Beneran? Ya iya, kemana-mana sendiri, enjoying every minute I spent alone....