Hardi, seorang pedagang kelontong yang cukup berhasil di kotanya. Namun jangan lihat keberhasilannya sekarang sebelum tahu faktor apa yang menjadi penyebab usahanya maju dan lancar.Setahun yang lalu, Hardi mengadukan nasibnya kepada guru ngajinya. Ia mengaku sudah lebih sebelas tahun mencoba berbagai usaha namun selalu kandas di tengah jalan.
Usaha pertamanya sudah dimulai saat ia baru memasuki kuliah tingkat dua, sekitar tahun 1994. Saat itu, ia mendapat pembagian warisan dari orangtuanya yang belum lama meninggal dunia. Jiwa bisnisnya memang sudah terlihat semenjak kecil, jadi wajar jika kemudian ia mendapatkan uang warisan dalam jumlah yang cukup banyak, maka yang terbersit di kepalanya adalah bisnis.
Maka, beberapa bulan kemudian ia membuka sebuah warung makan. Mulanya, warung makannya berjalan normal, bahkan bisa dibilang sangat laku keras. Mungkin karena ia melakukan promosi sangat gencar, selain karena ia termasuk anak muda yang memiliki cukup banyak relasi meski pun usianya masih sangat muda. Jadi sangat mudah baginya untuk mengundang sahabat, kerabat dan relasinya untuk sekadar mencicipi warung makan miliknya.
Entah kenapa, selang tiga bulan kemudian satu persatu pelanggan meninggalkannya. Tak banyak lagi yang makan di warungnya, sehingga dalam waktu tak berapa lama ia terpaksa menutup usahanya dan gulung tikar. Ia pun berganti usaha yang lain dengan sisa modal yang ada.Usaha barunya, tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Masih seputar makanan. Kali ini ia membuka usaha catering yang melayani makan untuk kantor-kantor di kota tinggalnya. Alhamdulillah ia dipercaya seorang rekannya yang bekerja di sebuah perusahaan untuk memasukkan catering untuk makan siang beberapa karyawan.
Untuk sebuah awalan, catering untuk sekitar 20 karyawan dianggapnya bagus. “Mulanya 20, insya Allah menjadi 200, 2000 dan seterusnya…” semangat Hardi berapi-api. Alih- alih bertambah pelanggan, rupanya Allah berkehendak lain. Yang 20 pun menyetop langganan catering kepada Hardi, sementara selama satu bulan penuh itu ia belum mendapatkan pelanggan baru. Akhirnya, ia pun kembali mengalami kebangkrutan. Demikian seterusnya hingga lebih sepuluh tahun kemudian ia berganti jenis usaha selalu menemui kegagalan.
Pada satu kesempatan ia mengadukan perihal kegagalan demi kegagalan usahanya kepaada guru mengajinya. Ia menceritakan secara detil semua jenis usaha yang pernah dicobanya dan bagaimana sampai akhirnya semua usahanya gagal. “Saya harus usaha apalagi guru, saya sudah kehabisan modal. Bahkan saat ini saya memiliki hutang yang tidak sedikit…” keluhnya. Guru tersebut tak lantas memberikan jawaban dengan menyebut satu bentuk usaha baru yang patut dicoba Hardi, melainkan meminta Hardi mengingat-ingat sesuatu di masa lalu. “Coba ingat, pernah punya hutang atau tidak di masa lalu? Atau pernah punya sangkutan berkenaan dengan rezeki orang lain atau tidak di masa lalu…?” tanya sang guru.
Dahi Hardi mengerenyit, mencoba mengingat-ingat masa lampaunya. Rasa-rasanya ia tak pernah punya hutang kepada siapa pun, justru sebaliknya ia malah mengingat kembali daftar nama-nama yang pernah berhutang kepadanya. “Coba lebih keras mengingat, mungkin nilainya kecil, tapi boleh jadi itu yang menjadi penyumbat rezekimu…”
“Astaghfirullah… . “ Hardi teringat sesuatu. Ia pun segera menyalami sang guru dan mohon pamit seraya berucap terima kasih. Pria itu segera memacu kencang kendaraannya menuju suatu tempat. Dalam hati ia berharap cemas, “Semoga masih ada warung itu…”
Tidak kurang dari tiga belas jam waktu yang ditempuh Hardi menuju Semarang, mencari satu tempat yang pernah ia singgahi hampir dua belas tahun yang lalu. Tiba di tempat yang dituju, ia tidak menemukan lagi warung mie ayam tempatnya makan dahulu. Kemudian ia mencoba bertanya kepada orang-orang di sekitar perihal tukang mie yang pernah berjualan di situ.“Ya, tukang mie itu bapak saya. Sekarang sudah tidak berjualan lagi. Sekarang bapak sedang sakit parah…” seorang anak menceritakan ciri-ciri fisik penjual mie ayam itu, dan Hardi yakin sekali itu orang yang dicarinya.
Tanpa pikir panjang, ia minta diantarkan ke rumah penjual mie untuk bertemu langsung.Ketika melihat kondisi penjual mie, Hardi menitikkan air mata. Ia langsung meminta beberapa anggota keluara membopong penjual mie itu ke mobilnya dan segera membawanya ke rumah sakit. Alhamdulillah, jika tidak segera dibawa ke rumah sakit, mungkin penjual mie itu tidak akan tertolong. Seluruh biaya rumah sakit tercatat mencapai lima belas juta rupiah, dan semuanya ditanggung oleh Hardi.Beberapa hari kemudian, setelah kembali ke rumah, bapak penjual mie itu mengucapkan terima kasih kepada Hardi. “Bapak tidak tahu harus bagaimana mengembalikan uang biaya berobat itu kepada nak Hardi. Usaha dagang bapak sedang susah…”
Hardi berkali-kali mencium tangan Pak Atmo, penjual mie itu. Matanya tak henti menitikkan air mata, ia sedang berusaha menyatakan sesuatu, namun bibirnya terasa sangat berat. Akhirnya, “… semua sudah terbayar lunas pak. Saya hanya minta bapak mengikhlaskan semangkuk mie ayam yang pernah saya makan tanpa membayar dua belas tahun silam”, Hardi terus menangis berharap keikhlasan itu didapatnya.
Saat itu, sehabis makan ia langsung kabur memacu sepeda motornya dan tak membayar semangkuk mie seharga 1.500 rupiah.Pak Atmo memeluk erat tubuh Hardi dan mengusap-usap kepala pria muda itu seraya berucap, “Allah Maha Pemaaf, begitu pun semestinya kita…” ***
Imran bin Hushain r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda :
Bukan dari umatku orang yang percaya nasib pada burung, atau diusahakan dengan burung, atau berdukun atau didukunkan, atau menyihir atau disihirkan untuknya. Dan siapa yang datang kepada dukun lalu yakin padanya, berarti telah kafir terhadap apa yang diturunkan pada Muhammad s.a.w. (H.R. Albazzar).


Abu Dawud, Attirmidzi, Annasa'i, Ibn Majah dan Alhaakim meriwayatkan : Siapa yang pergi pada tukang tebak, atau dukun lalu percaya (yakin) pada keterangannya, berarti telah kafir terhadap apa yang diturunkan pada nabi Muhammad s.a.w.

Atthabarani meriwayatkan : Nabi s.a.w. bersabda : siapa yang datang kepada dukun lalu percaya yakin pada keterangannya, maka terlepas (bebas) dari apa yang diturunkan pada Muhammad s.a.w. dan siapa yang datang kepada dukun tetapi tidak percaya padanya, tidak diterima sholatnya empat puluh hari.

Dan siapa yang datang kepada dukun untuk menanyakan sesuatu, tertutup dari padanya pintu tobat empat puluh hari, dan jika dipercaya maka telah kafir.
Dan siapa yang datang kepada tukang tebak, atau tukang sihir atau dukun lalu percaya (yakin) pada keterangannya, berarti telah kafir terhadap apa yang diturunkan pada nabi Muhammad s.a.w.


Muslim juga meriwayatkan : Nabi s.a.w bersabda : Siapa yang datang pada tukang tebak nasib, maka menanyainya tentang sesuatu dan dipercayainya, maka Allah tidak akan menerima sholatnya selama empat puluh hari.

Ibn Majah meriwayatkan : Nabi s.a.w bersabda : Siapa yang belajar ilmu nujum (bintang), maka telah mengambil sebagian dari sihir, akan bertambah menurut tambahannya.

Abuhurairah r.a. berkata : Nabi s.a.w bersabda : Tinggalkanlah tujuh dosa besar yang akan embinasakan. Sahabat bertanya : Apakah itu ya Rasulullah ? jawab Nabi s.a.w :
- Syirik terhadap Allah. - Sihir (tenung). - Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak. - Makan riba. - Makan harta anak yatim. - Lari dari perang. - Dan menuduh wanita mu'minat yang sopan dengan zina. (H.R. Bukhari, Muslim).


Abuhurairah r.a. berkata : Nabi s.a.w bersabda : Siapa yang mengikat tali lalu meniupnya, maka ia telah berbuat sihir, dan siapa yang berbuat sihir maka ia berbuat syirik. Dan siapa yang menggantungkan sesuatu pada dirinya diserahkan kepadanya (siapa yang menggantungkan diri pada sesuatu, diserahkan oleh Allah pada sesuatu itu). (H.R. Annasa'i).

Usman bin Al-Ash r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : Nabi Dawud a.s. biasa tiap malam membangunkan keluarganya, dan berkata : Hai keluarga Dawud bangunlah dan sembahyanglah, sebab sa'at ini Allah akan menerima do'a kecuali bagi tukang sihir atau pemungut cukai (pajak pasar). (H.R. Ahmad).

Film ini adalah sekuel dari Nagabonar, yang dibuat sekitar tahun 80-an. Sudah lama saya tidak nonton film Indonesia. Film Indonesia terakhir yang saya tonton sebelum film ini adalah film Berbagi Suami, yang kalo tidak salah tayang sekitar setahun yang lalu.Motivasi utama saya nonton film ini karena ada nama Dedi Mizwar, yang berperan sebagi tokoh utama sekaligus sutradaranya. Saya pikir ada nama Dedi Mizwar bakal menjadi jaminan kualitasfilm ini.Saya jadi ngefans sama beliau terutama setelah melihat karya-karyanya yang memang top banget, salah satunya sinetron Kiamat Sudah Dekat.

Dan ternyata film ini memang benar-benar berkesan.
Lucu dari awal hingga akhir, seperti filmnya yang pertama, film Nagabonar memang bergenre komedi situasi. Kalo dalam film Nagabonar 1, bercerita tentang pertempuran melawan penjajah, dalam sekuelnya ini bercerita tentang 'pertempuran' antara ayah dan anak, Nagabonar dan
Bonaga (yang diperankan oleh Tora Sudiro).Tapi ini bukan hanya sekedar film yang ingin menghibur penonton. Film ini sangat mendidik namun tanpa kesan menggurui. Ya seperti kebanyakan karya Dedi Mizwar lainnya, film ini sarat akan nilai-nilai moral kehidupan. Terutama tentang patriotisme dan penghargaan atas nilaisebuah kenangan bersejarah.Ada
satu bagian cerita yang manampilkan kebencian Nagabonar pada orang-orang Jepang, yang katanya dari dulu hingga sekarang masih saja menjajah negrinya. Saya merasa agak kesepet dengan bagian ini. Soalnya saya termasuk manusia Indonesia yang terserang virus Jepangisme akut! Terutama sekali pada anime & mangga produk mereka ^_^


Nagabonar [jadi] 2

by on May 19, 2007
Film ini adalah sekuel dari Nagabonar, yang dibuat sekitar tahun 80-an. Sudah lama saya tidak nonton film Indonesia. Film Indonesia terakhi...


TITANIC (berbagai macam versi)

titanic version (versi setia sampai mati)
You jump...i jump


versi ngajak-ngajak
I want to jump...anybody else want to jump?


versi pemimpin
i jump... all of you jump after me


versi pengikut
we will jump after you jump


versi penakut
you jump... tell me if it is ok... then i jump


versi ogah-ogahan
I've already jump last time... now it is your turn to jump


versi iklan
you should jump because every celebrities and famous people jump


versi programmer
if(you.jump()then(i.jump())


versi logika implikasi
if you jump then i jump that means if you don't jump i might still
jump


versi max
you jump...hmmmmmmmmmmmm i jump deh


versi nggak percayaan
you jump... are you sure want to jump?... no kidding?promise?


versi Tarzan baru kenalan dengan Jane
"You jump, me Tarzan"


versi Forest Gump
"my name is jump, Forest jump"


versi sinetron catatan si boy
"kamu sangat ke-jump, Boy!


versi 007
my name is bond, jump's bond


versi waktu
jump sabraha? jump 10 kirang lima


versi buah-buahan
jump-bu monyet
jump-bu klutuk
jump-bu batu
dan jump-bu2 lainnya


Versi orang rindu:
Kapan bisa jump-a?

Versi orang Aceh:
Bungong jump-a, bungong jump-a mekar di Aceh....

Versi PT SIDOMUNCUL;
Minum Jump-mu pegel linu, badan seger linu hilang...

Versi penyantet:
Ini mbah kasih kowe jump-i - jump-i biar tokcer.....

Versi nasehat ortu:
Hati-hati nak, ini jump-man edan.........

Versi si Jampang:
Si jump-pang kumis melintang dada berbulu...

Versi hukum islam:
Orang berzina dihukum ra-jump

Versi wilayah jawa barat:
Kamu tinggal dimana? Saya tinggal di Ra-jump-mandala

Versi Liputan 6 SCTV:
Liputan ta-jump dan terpercaya

:D


Variasi berbagai 'Jump'

by on May 18, 2007
TITANIC (berbagai macam versi) titanic version (versi setia sampai mati) You jump...i jump versi ngajak-ngajak I want to jump...anybod...
Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.
Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915 : 20- 01- 965 "
"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya... "Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.
"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... " Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana .
Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910" "Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk.
Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. "Memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. "Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya.
"Iya kan yah?" Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya. Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas .....
"Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek. Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah. Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur .... Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata... Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun? Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un ....
Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi? Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?
Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani. Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya... "Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."

Berapa lama kita dikubur

by on May 15, 2007
Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya...
Korejat
Doel Sumbang
Nembe oge dug mastaka na anggel
korejat deui cengkat ku hariwang
nembe oge reup soca lelenyepan
korejat deui cengkat kukamelang
dina emutan ukur palangsiang
dina emutan boa boa
kumelang kuhariwang ka anjeuna
palalaur katarika ku nu lian........

Tadi malam,

jam 3 subuh, aku terbangun dari tidur. Ketika lilir itu aku mendengar lagu Korejatnya Doel Sumbang sedang diputar di radio yang lupa kumatikan. Bener-bener pas sekali. hudang ngorejat sambil terdengar lagu Korejat.Sudah beberapa malam kebelakang, tidurku benar2 tidak nyaman.

Selalu terbangun tepat jam 3 subuh. Setiap lilir itu aku selalu ingin mengingat mimpi yang baru saja menguap. Entah kenapa mimpi itu sukar sekali diingat. Padahal aku merasa, beberapa malam terakhir memimpikan hal yang sama. Sesuatu yang aku rasa sangat penting, atau
mungkin pernah begitu peting, yang ada hubungannya dengan kehidupanku sahari-hari. Aku merasa terganggu dengan semua ini. Tidur yang tak nyenyak, lalu terbangun dengan tiba-tiba diluar kendaliku seperti ada sesuatu yang sengaja mengontrolku untuk selaluterbangun setiap jam 3 subuh. Semakin tambah bingung, sebab setiap bangun selalu munculperasaan bahwa ada sesuatu yang aneh dalam mimpiku.Apakah ini sebuah pertanda ada masalah baru dalam hidupku? Bukankah aku dulu juga pernahmengalami hal yang serupa. Mengidap penyakit insomnia, yang lebih parah dari peristiwa saat ini. Apakah ini ada hubungannya dengan perang
urat saraf yang terjadi seminggu yang lalu.Mungkin saja memang begitu.

Balakangan aku semakin merasa jenuh dengan rutinitas harianku. Sigana mah bener-bener kudu ulin. Aku harus pergi keluar sebantar dari duniaku saat ini.Mungkin sebuah perjalanan alam ebas akhir pekan nanti bisa menolongku me-recharge lagi semangat hidupku.

Leuweung Sancang!

I'll be back to you..............

Panon Moncorong semu nu ngagumujengkeun

Bangun teu nyaah kanu nuju balueng

Duh gusti nu maha suci maha welas maha asihnya abdi neda

mugi-mugi na atinataya panutan nu lian, iwal abdi.........


Ngomong ngomong... Hampir semua lagu sunda sangat
melankolis dan bertema romantisme...

Koreajat

by on April 27, 2007
Korejat Doel Sumbang Nembe oge dug mastaka na anggel korejat deui cengkat ku hariwang nembe oge reup soca lelenyepan korejat deui cengk...
Namanya Hengky Permana

Menurut keterangan friendster, dia lagi di Jepang...

Jepang.. Jepang.. Jepang..

.. Echoing in silent..

The bothering guy

by on April 09, 2007
Namanya Hengky Permana Menurut keterangan friendster, dia lagi di Jepang... Jepang.. Jepang.. Jepang.. .. Echoing in silent..